4 Tanda Kamu Ada di Toxic Relationship, Bukan Hanya Selingkuh
4 Tanda Kamu Ada di Toxic Relationship, Bukan Hanya Selingkuh – Tiap pasangan tentu saja selalu menginginkan hubungan yang dapat sama-sama dukungan, pahami dan lengkapi keduanya. Walau perselisihan tidak dapat dijauhi, tiap pasangan mengharap permasalahan dapat selekasnya dituntaskan secara baik supaya hubungan tahan lama.
Realitasnya, tidak seluruhnya pasangan mempunyai hubungan bagus itu. Kadang ada pula hubungan toxic relationship yang dirajut malah bikin rugi salah satunya pihak. Dalam kata lain, ada pihak yang berasa digunakan oleh pihak satunya, seperti benalu.
Keadaan hubungan yang semacam ini biasa disebutkan dengan toxic relationship. Psikolog kinis dewasa dan Founder Anastasia dan Associate, Anastasia Sari Dewi, SPsi, MPsi, menerangkan beberapa ciri hubungan dengan pasangan tidak sehat.
“Toxic relationship itu memiliki arti hubungan yang membuat masing-masing pribadi itu malah bukanlah bertambah justru turun. Turun itu dapat dari sisi beberapa hal dapat dari kualitas dianya sebagai pribadi. Jaman saat ini secara keuangan bisa juga turun,” terang Anastasia, dalam e-Life dengan topik Terbelenggu Kekasih Benalu pada Jumat, (21/1/2022).
Lantas apa saja beberapa ciri toxic relationship yang harus dipahami?
1. Ada emosi negatif
Psikolog klinis dewasa itu menjelaskan pertanda yang memperlihatkan satu hubungan jadi toxic ialah timbulnya emosi negatif.
“Umumnya ada muncul emosi negatif dari salah satunya yang jalani hubungan. Emosi negatif yang seperti apakah? Misalkan takut, insecure, atau pesimis dengan dirinya, atau kecil hati. Emosi negatif yang semacam itu tidak terus-terusan masalah geram ya,” bebernya.
2. Berasa tidak aman
Emosi negatif itu dapat diikuti karena ada hati tidak aman dan berasa tidak patut berbahagia dan disayangi. Ini umumnya akan ada sesudah jalani hubungan yang keliru.
“Emosi yang ada semacam itu terkadang memang dari pribadi tersebut, tetapi juga bisa atau banyak pula klien yang tiba ke saya ada itu sesudah jalani hubungan yang keliru atau hubungan yang toxic,” kata Founder Anastasia dan Associate itu.
3. Tidak dikasih peraturan
Pasangan yang tidak dikasih peraturan saat membuat keputusan bahkan juga dalam mengurus emosi bisa juga diikuti dengan hubungan yang toxic.
“Mungkin karena ada beberapa tanggapan emosi pasangannya yang malah jika misalnya ada perselisihan itu dibalik. Hingga yang ada emosi negatifnya ada semua atau misalnya terlatih diintimidasi, terlatih disakiti, terlatih dinilai seakan-akan ia tidak ada peraturan dalam putuskan. Atau mungkin tidak punyai peraturan dalam mengurus emosi,” lanjut ia.
4. Kecondongan mendominasi
Hubungan yang toxic tidak dapat terjadi kapan pun baik pada awal merajut hubungan atau saat telah lama jalaninya. Karena itu kesadaran akan bermain daftar slot gacor di hubungan yang toxic perlu terus ada agar menyaksikan tanda-tanda dan dapat melakukan perbaikan lebih cepat.
“Juga bisa di saat kekasihan sehat-sehat saja seperti tidak mengungkung dan posesif. Tetapi sesudah menikah mendadak secara tidak sadar ada rasa mempunyai sebagai mendominasi. Hingga toxic itu akan ada pelan-pelan,” terang Anastasia.
Komentar Terbaru